Selamat datang di Sudirman Indonesia, semoga anda dapat menemukan inspirasi dari artikel yang kami sajikan

Wednesday, February 29, 2012

Keputusanku untuk melanjutkan hidup

,
Alhamdulillah, hari ini adalah hari pertamaku setelah sehari sebelumnya aku memutuskan untuk keluar dari  pekerjaan tempat saya bekerja selama 16 tahun. Banyak pengalaman yang merupakan pelajaran berharga yang saya dapat, setiap tindakan dan peristiwa yang terjadi baik dengan atau tanpa keterlibatan saya dalam rentang waktu tersebut merupakan pengalaman berharga yang unik dan tak akan pernah terulang lagi.
Keputusan saya untuk berhenti bekerja adalah salah satu pengalaman yang sangat berharga terlepas dari kenapa dan bagaimana-nya. Mengambil keputusan bagi sebagian orang meman berat, apalagi bagi seorang yang tidak terbiasa melakukannya, termasuk proses yang saya alami. Berbagai hambatan, pertimbangan datang silih berganti. Terkadang datang dari dalam dalam wujud keraguan, kemalasan, kecemasan, ketidak relaan dan lain-lain. Belum termasuk dari dalam lingkarang keluarga terdekat yang juga memiliki banyak argumen dan alasan yang akan turut mendukung salah satu pilihan dari keputusan yang akan saya ambil.
Hambatan dari luar tidak kalah gencarnya, pengangguran meningkat, krisis ekonomi,   musim  ekstrim yang tidak pasti dan banyak lagi yang lainnya yang senantiasa menghembuskan informasi kekhawatiran dan kegalauan seolah sengaja hadir menghalau orang-orang yang memiliki penyakit ragu, was-was dan pesimistis. Situasi tersebut meman benar adanya, namun saya rasa tidak hanya berlaku pada saya. Artinya saya tiak sendirian, lagi pula ini baru satu sisi yakni sisi negatif dan sisi gelap dalam proses mengambil keputusan. Hidup bagi saya adalah pilihan, maka jika ada sisi gelap dari proses pengambilan keputusan maka pastilah ada sisi terangnya. Dan dari pengalaman yang saya lewati ternyata menghadirkan sisi terang dari proses mengambil keputusan juga merupakan rangkaian keputusan-keputusan kecil yang saya ambil dari sejak niat hingga exekusi rencana. Sebagaimana sisi "gelap" yang sebelumnya mengumpulkan berbagai informasi, alasan, fakta, argumen dll dalam proses sebelum pengambilan keputusan, maka saya pun mencoba mencari sederet alasan dan argumen untuk memunculkan sisi terang sehingga keputusan yang saya ambil berdampak baik terhadap saya dan orang-orang yang saya cintai. Ternyata sederet alasan yang kita kumpulkan untuk tidak mengambil keputusan sama jumlahnya dengan jumlah alasan yang dapat mengantarkan saya pada pengambilan keputusan. Keduanya memiliki potensi kekuatan yang sama, hanya saja akan berbeda dampak dan hasil yang akan dicapai. Namun masa depan adalah sisi gelap lain yang tidak seorang pun yang tau keberadaanya. Karena merupakan rahasia Allah yang hanya di analisa dan diperkirakan oleh manuasia. Lantas kenapa berani mengambil keputusan kalau tujuannya toh masih gelap?.  Bukannkah mengambil keputusan ditempat terang lebih baik dari tempat gelap? dan sumber penerang sesungguhnya hanya datang dari sang Maha Penerang, Allah Azza wajallah. Lalu saya minta sama Allah diakhir sujudku "yaa muqallibal quluub, sabbit qolbi alaa diinik". Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkan hati ku dalam DIN-MU. Amin
                         

0 komentar to “Keputusanku untuk melanjutkan hidup”

Post a Comment